Materi yang diajarkan pada artikel ini adalah mengenal satuan waktu yang bernama “WINDU” dan asal-usul satuan Windu.
1 windu = 8 tahun
1 tahun = 1/8 windu
Materi tentang satuan waktu ini dipelajari di kelas 4, 5, dan 6 SD. Biasanya satuan waktu sudah terdapat pada poster yang di tempel di dalam kelas. Supaya kalian lebih paham tentang satuan waktu “windu” baca secara pelan-pelan materi pada artikel ini.
Contoh soal satuan windu :
- 3 windu = …. Tahun
Jawab: karena 1 windu = 8 tahun
Maka 3 windu = 3 x 8 tahun
3 windu = 24 tahun
- 2,5 windu = … tahun
Jawab : Jawab: karena 1 windu = 8 tahun
Maka 2,5 windu = 2,5 x 8 tahun
3 windu = 20 tahun
- 5 windu = …. Tahun
5 windu = 5 x 8 Tahun
5 windu = 40 Tahun
- 10 windu = …. Tahun
10 windu = 10 x 8 Tahun
10 windu = 80 Tahun
- 4 ¼ windu = … tahun
4 ¼ dibuat bilangan desimal menjadi 4,25
Maka 4,25 windu = 4,25 x 8 tahun
4,25 windu = 34 tahun
- 24 tahun berapa windu?
Karena 1 tahun = 1/8 windu
Maka 24 tahun = 24/8 windu
24 tahun = 3 windu
- 16 tahun = …. Windu
Karena 1 tahun = 1/8 windu
Maka 16 tahun = 16/8 Windu
16 tahun = 2 Windu
- 20 tahun tahun = …. Windu
20 tahun = 20/8 windu
20 tahun = 2 4/8 windu
Atau 20 tahun = 2 ½ windu bisa ditulis 20 tahun = 2,5 windu
- 48 tahun = …. Windu
48 tahun = 48/8 Windu
48 tahun = 6 Windu
- 50 tahun = …. Windu
50 tahun = 50/8 tahun
48 tahun = 6,25 Windu
Cara mencari persentase untung dan rugi
Asal-usul satuan windu
Sudah kita ketahui di atas bahwa untuk satuan waktu satu windu adalah delapan tahun.
Menurut sejarahnya, awal mula satuan windu ini berasal dari penanggalan Jawa yang diperbaharui oleh Sultan Agung seorang Raja dari Kerajaan Mataram. Raja Sultan Agung merupakan seorang raja yang sudah memeluk Islam. Kemudian nama-nama tiap tahunnya menggunakan nama-nama islam yaitu:
- Tahun alip
- Tahun Ehe
- Tahun Jimawal
- Tahun Je
- Tahun Dal
- Tahun Be
- Tahun Wawu
- Tahun Jimakir
Satuan Windu yang digagas oleh Sultan Agung terdiri dari 4 siklus yang dinamakan:
- Siklus Windu Adi
- Siklus Kunthara
- Siklus Sengara
- Siklus Sancaya
Selain menyempurnakan satuan waktu “Windu”, Kecerdasan Sultan Agung juga membagi waktu satu pekan dalam penanggalan Jawa menjadi lima hari yaitu:
- Pahing
- Pon
- Wage
- Kliwon
- Legi (manis)
Biasanya kalau di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, nama-nama hari tersebut digunakan sebagai hari pasaran (nama pasar) hewan dan pasaran kebutuhan pokok.
Dalam penanggalan Jawa beliau, Raja Sultan Agung membagi waktu satu tahun menjadi 12 bulan karena mengacu pada tahun Hijriyah.
Demikian yang bisa kami berikan. Semoga bisa bermanfaat dan jika ada pertanyaan tentang satuan windu bisa ditanyakan pada kolom komentar di bawah ini J